Selasa, 29 November 2011

Sejarah camera lomografi

Lomografi adalah sebuah bagian dari fotografi, fotografi ini menggunakan sebuah kamera khusus yang disebut dengan kamera LOMO. LOMO sendiri adalah singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie [Leningrad Optical Mechanical Amalgamation(Reeepppoootttt bener yaaaaaa bacaanya)] merupakan sebuah pabrik lensa yang ada di St.Petersburg, Rusia; yang membuat lensa untuk alat-alat kesehatan (seperti untuk lensa mikroskop), alat-alat persenjataan, dan lensa kamera. 

Meski kamera LOMO lahir di Rusia, perkembangan kamera Lomo jauh lebih pesat di Austria. Di Austria perkembangan Lomografi sangatlah pesat karena lomografi merupakan suatu trademark komersil untuk produk-produk yang berkaitan dengan fotografi yaitu Lomographische AG. Lomografi dapat kita sebut dengan seni kreasi murni karena kita dapat memotret suatu obyek dengan kamera manual yang apa adanya. Meskipun alat ini masih tergolong berteknologi sederhana, namun kita dapat menghasilkan foto yang unik dan berbeda dari foto pada umumnya.

Pada awalnya Michail Panfilowitsch Panfiloff, salah satu tokoh/orang terpenting dalam LOMO Russian Arms and Optical, pabrik senjata dan alat-alat optik Uni Soviet, segera meneliti kamera yang diberikan oleh Jenderal Igor Petrowitsch Kornitzky, orang kepercayaan Menteri Pertahanan dan Industri Uni Soviet yang diketahui benda tersebut berasal dari Jepang. 

Setelah diteliti, keduanya sepakat kamera ini patut ditiru dan dikembangkan desainnya. Dengan tujuan kamera tersebut dapat menjadi kebanggaan warga Uni Soviet. Maka pada tahun 1982 mereka membuat Lomo Kompakt Automat. Kamera jenis ini lebih dikenal dengan nama Lomo LC-A. Kamera tersebut diproduksi dengan cepat dan terjual habis. Diperkirakan penyebarannya pun sampai Vietnam, Kuba dan Jerman Timur, sampai ke pelesir Laut Hitam. Namun berakhirnya era komunis menyebabkan Lomo mati suri. 

Di tahun 1991, dua mahasiswa Vienna, Austria yaitu Matthias Fiegl dan Wolfgang Stranzinger.Mereka berdua menemukan kembali adanya Lomo LC-A di daratan Praha, Ceko. Kamera Lomo LC-A yang mereka temukan di daratan tersebut  betul-betul tak terurus. Kotor dan kusam,dan baterainya harus diimpor dari Asia. Rentang waktu 1992 – 1993, menjadi waktu penting atas kebangkitan Lomografi.kemudian Matthias Fiegl dan Wolfgang Stranzinger segera pergi berkeliling dunia. Dengan gigih keduanya mengajak teman, kerabat, bahkan orang yang tak mereka kenal untuk mau mencoba Lomo. Sampai pada akhirnya, mereka mendirikan klub pencinta Lomo yaitu The Lomographic Society (Lomographische Gesellschaft) di Vienna. Pada 1994, Pameran Lomografi pertama kali di gelar di Moskow, Rusia dan New York, Amerika Serikat.

Lomografer dan Perkembangannya


Lomografer adalah sebuah sebutan bagi pengguna kamera Lomo dan juga untuk orang-orang yang menyukai Lomografi. Matthias Fiegl dan Wolfgang Stranzinger merupakan dua mahasiswa Austria yang dengan gigih memperkenalkan dan mengajak kerabat dan bahkan orang yang tak mereka kenal untuk mau mencoba Lomo, sehingga lama-kelamaan semakin banyak orang yang ingin menggunakan kamera Lomo. Sampai akhirnya mereka mendirikan klub pencinta Lomo, The Lomographic Society (Lomographische Gesellschaft) di Vienna. Saat ini, klub tersebut menampung lebih dari 500.000 pengguna setia Lomo, termasuk di Indonesia.
Setelah beberapa pameran Lomo digelar, banyak orang yang semakin tertarik dan ikut menggunakan Lomo. Lomografi pun segera menyebar ke mana-mana. Saat ini, pengguna Lomo dapat ditemukan 60 lokasi dari lima benua dan kini telah terdapat 88 perkumpulan Lomo di seluruh dunia.

Teknik Lomografi

Lomografi adalah sebuah fenomena dalam fotografi. Lomografi menabrak segala aturan yang ada, meninggalkan aturan-aturan baku dalam fotografi. Lomografi memiliki banyak jenis kamera, tapi semuanya memiliki konsep yang sama, jangan pedulikan aturan. Sementara dalam fotografi konvensional, banyak aturan-aturan baku yang harus dipatuhi, seperti speed, shutter, dll. Lomo itu bebas kita dituntut untuk memotret dengan fun. Berbeda dengan kamera biasa seperti SLR yang membutuhkan teknik-teknik tertentu, Lomo tekniknya itu bebas. 

Hasilnya sangat subyektif. Apa pun hasilnya, itulah Lomo. Orang tertarik ikut Lomo karena tidak ada keterbatasan. Kita kadang bisa membidik lewat viewfinder atau bisa bagaimana saja karena tidak ada batasan yang mengikat. Untuk sementara tinggalkan sejenak teori-teori fotografi dan mari kita mencoba menggunakan Lomografi. 

Hasil yang didapat juga tak pernah bisa diduga. Inilah bukti kamera bisa bekerja dengan cara yang berbeda. Inilah pemberontakan terhadap teknologi tinggi dan high definiton dalam fotografi. Fotografi memang dapat menghasilkan foto yang bagus, sementara lomografi menghasilkan foto yang unik.





Sumber:http://www.forumkami.net/forum-fotografi/24474-sejarah-camera-lomografi.html dan penambahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar